Mengenai Saya

Foto saya
Pekalongan, Jawa Tengah, Indonesia
terima kasih atas kunjungan anda pada blog ini semoga bermanfaat,,, (*_*)

Gangguan Saat Persalinan

Selasa, 10 Juli 2012 · Posted in


Meskipun umunya berjalan normal, kadang-kadang ada juga persalinan yang menemui hambatan/gangguan. Gangguan dalam proses persalinan yang sering dijumpai adalah :
 1.       Distorsia (persalinan yang sulit)
Distorsia atau persalinan yang sulit dan tidak bisa berlanjut bisa diakibatkan tidak memadainya tenaga ibu, janin terlalu besar, atau kelainan jalan lahir ibu (misalnya panggul terlalu sempit). Biasanya dokter akan berusaha menolong dengan vakum atau sesar.



2.       Plasenta previa (pusar melilit)
yaitu plasenta yang letaknya abnormal, berada di bagian segmen bawah uterus sehingga menghalangi jalan lahir. Kelainan ini berkaitan dengan kehamilan pertama usia tua, bekas operasi sesar, bekas aborsi, kelainan janin, tumbuhnya mioma uteri. Persalinan dengan masalah seperti ini dilakukan melalui operasi sesar (seksio sesarea).
Bisa juga terjadi gangguan pengeluaran plasenta. Jika distorsia terjadi pada persalinan tahap 1 dan 2, maka gangguan pengeluaran plasenta baru terjadi di tahap 3. Meskipun timbul saat bayi sudah lahir, gangguan ini tidak bisa dianggap sepele. Gangguan pada pengeluaran plasenta (misalnya plasenta tidak keluar sempurna, atau perdarahan setelah plasenta keluar kelewat banyak) bisa menimbulkan perdarahan pasca persalinan (P3) yang dikenal sebagai salah satu penyebab kematian ibu melahirkan yang paling sering. Karena itu, para dokter dan bidan selalu mengawasi ibu yang baru melahirkan dengan cermat, agar gangguan ini tidak terjadi. Penyebab gangguan pengeluaran plasenta diantaranya kontraksi rahim yang tidak cukup baik, plasenta hanya terlepas sebagian atau tertinggal sebagian dalam rongga rahim, atau akibat kelainan pembekuan darah.

3.       Bayi sungsang
yaitu persalinan dengan janin terletak memanjang dengan kepada di fundus uter (atas) dan pantat di bagian bawah kavum uteri (bawah). Pada peristiwa ini, kelahiran di awali dengan keluarnya bagian dari kecil semakin membesar, yaitu pantat bayi, kemudian bahu, dan terakhir kepala. Hal ini disebabkan kasus hydrochephalus, panggul sempit, kelainan bentuk uterus, kehamilan ganda, plasenta previa.

4.       Luka di jalan lahir
Luka di jalan lahir bisa timbul saat proses bersalin. Misalnya vagina mengalami robekan, memar, atau bengkak; hematoma obstetric (gumpalan darah akibat cederanya pembuluh darah akibat gerakan kepala janin saat bersalin, tusukan pembuluh darah selama anestesi lokal, dll); robekan rahim, dll. Jika tidak diketahui dan dibiarkan saja, luka ini juga bisa mengakibatkan perdarahan. Sekali lagi, dokter dan bidan selalu mengecek ada tidaknya luka dalam tahap 3 atau 4 supaya bisa segera ditangani.

Tapi jangan kuatir, meskipun tampaknya sangat bahaya, sebenarnya gangguan-gangguan ini tidak selalu dijumpai. Sepanjang ibu giat periksa hamil, mengkonsumsi cukup makanan bergizi, cukup istirahat, tidak merokok/minum miras/menggunakan narkoba, insya Allah persalinan akan berjalan normal.

Anda sedang membaca artikel tentang Gangguan Saat Persalinan dan anda bisa menemukan artikel Gangguan Saat Persalinan ini dengan url http://kumpulan-tugas-kebidanan.blogspot.com/2012/07/ganguan-saat-persalinan.html,anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya jika artikel Gangguan Saat Persalinan ini sangat bermanfaat bagi teman-teman anda,namun jangan lupa untuk meletakkan link Gangguan Saat Persalinan sumbernya.
Diberdayakan oleh Blogger.

Post Terkait