
Pengertian
Leukorea
Beberapa pengertian leukorea atau keputihan
adalah sebagai berikut:
- Leukorea (fluor albus) atau keputihan adalah pengeluaran cairan dari jalan lahir yang bukan darah.
- Leukorea atau keputihan adalah nama gejala yang diberikan pada cairan yang keluar dari saluran genetalia wanita, yang tidak berubah.
- Leukorea atau keputihan adalah sekret putih yang kental keluar dari vagina maupun rongga uterus (Kamus Kedokteran).
Leukorea atau keputihan yang terjadi
pada wanita tidak menyebabkan kematian tetapi kesakitan , karena cairan yang
keluar selalu membasahi bagian dalam dan terkadang menimbulkan iritasi, rasa
gatal sehingga membuat ketidaknyamanan. Leukorea merupakan gejala awal dari infeksi,
keganasan atau tumor jinak reproduksi.
Secara alamiah wanita mengeluarkan cairan
dari alat kelaminnya yang berasal dari :
- Transudat dinding vagina.
- Lendir servik.
- Lendir kelenjar bartholini dan skene.
Asal
Leukorea
Leukorea atau keputihan berasal
dari:
- Vulva.
- Vagina.
- Servik uteri.
- Korpus uteri.
- Tuba.
Vulva
Sekret dalam vulva dihasilkan oleh
kelenjar- kelenjar bartholini dan skene. Sekret ini bertambah pada
perangsangan, misalnya sewaktu koitus. Jika kelenjar- kelenjar tersebut
meradang, oleh karena infeksi maka sekret berubah jadi flour.
Vagina
Vagina tidak mempunyai kelenjar dan
dibasahi oleh cairan transudat dan lendir dari servik. PH dalam vagina
disebabkan oleh kegiatan hasil diderlein yang mengubah glukogen (epitel vagina)
menjadi acidum lacticium.
Servik
uteri
Sekret servik yang normal bersifat
jernih, liat dan alkalis. Sekret ini dipengaruhi hormon- hormon ovarium baik
kuantitas atau kualitasnya. Sekret bertambah pada infeksi (cervicitis)
yang dipermudah kejadiannya oleh robekan servik dan tumor servik.
Korpus
uteri
Korpus uteri hanya menghasilkan
sekret pada fase post ovulator. Sekret bertambah pada endometritis akut, jika
ada sisa plasenta polip mioma submucosa dan carcinoma.
Tuba
Tuba jarang mengeluarkan flour
albus, kadang-kadang terjadi pada hydrosalpinx profluens.
Klasifikasi
Leukorea
Leukorea terbagi menjadi dua yaitu:
- Leukorea fisiologis.
- Leukorea patologis.
Leukorea
fisiologis
Leukorea fisiologis terjadi
mendekati ovulasi (karena rangsangan seksual), menjelang dan sesudah menstruasi
atau pengaruh hormone pada kehamilan. Terdiri dari cairan yang kadang-kadang
berupa mucus yang mengantongi banyak epitel dengan leukosit yang jarang.
Ciri-cirinya adalah: berwarna putih dan menjadi kekuningan bila kontak dengan
udara karena prosesokside; tidak gatal; tidak mewarnai pakaian dalam dan
tidak berbau.
Leukorea
patologis
Leukorea patologis terjadi karena infeksi
vaginal, infeksi trikomonas vaginalis, infeksi jamur candida albicans,
keganasan reproduksi ataupun adanya benda asing dalam jalan lahir. Terdapat
banyak leukosit. Ciri-ciri adalah: terjadi peningkatan volume (membasahi celana
dalam); terdapat bau yang khas; perubahan konsistensi dan warna; penyebab infeksi
Trikomoniasis, Kandidiasis dan Vaginosis bacterial.
Gejala
Leukorea
Gejala klinis dari leukorea atau keputihan
antara lain:
- Gatal, berbau, dan berbuih.
- Sekret vagina bertambah banyak.
- Bergumpal, campur darah
- Dispareunia / sakit pada waktu koitus.
- Disuria / rasa panas saat kencing.
Penyebab
Leukorea
Penyebab keputihan atau leukorea
dapat dikategorikan sebagai berikut:
- Konstitusional.
- Kelainan endokrin.
- Infeksi.
- Penyebab lain.
Konstitusional
Penyebab leukorea atau keputihan
secara konstitusional ditemukan pada keadaan anemia, nefritis dan pada
bendungan umum (decompensatio cordis, serosis, hepatitis).
Kelainan
endokrin
Seperti pada fungsional bleeding
(kadar estrogen tinggi). Pada kehamilan (karena hidraemia dan pengaruh endokrin).
Infeksi
Penyebab leukorea atau keputihan
oleh karena infeksi antara lain:
- Vultasi–vulvo vaginitis.
- Vaginitas (kolpitis).
- Servivitis.
- Salpingitis
Penyebab
lain
Penyebab lain leukorea atau keputihan
antara lain:
- Corpus allienum : possarium, rambut kemaluan, rambut wol, kain atau kapas.
- Alat- alat atau obat- obat kontrasepsi.
- Fitula (Fistula vesicovaginalis, Fistula Fectovaginalis).(Manuaba, 2001).
Jenis
Leukorea
- Kandidiasis vulvovaginalis (KVV).
- Trikomoniasis.
- Vaginosis bacterial.
- Infeksi genital non spesifik.
Kandidiasis
Vulvovaginalis (KVV)
Kandidiasis Vulvovaginalis (KVV)
disebabkan oleh candida albicans atau kadang oleh candida sp atau
ragi lainnya. Gejala klinisnya antara lain: gatal pada vulva dan vagina; vulva lecet;
duh tubuh vagina dan dapat sampai dispareuni. Sedangkan gejala lain yang
mungkin timbul antara lain: eritema; dapat timbul fisura; edema; duh tubuh vagina
putih seperti susu mungkin bergumpal, tidak berbau dan terdapat lesi satelit. Pemeriksaan
penunjang dengan sediaan apus dari duh tubuh vafina dengan pewarnaan garam
ditemukan blastospora dan pseudohifa; sediaan basah dengan larutan KOH 10 %
ditemukan pseudohifa dan atau blastospora. Penatalaksanaan Kandidiasis
Vulvovaginalis (KVV) akut dengan pemberian Ketokonazole 200 mgr tablet 2 tab x
5 hari; Flukonazol 150 mgr tablet dosis tunggal; Intrakonazolel 100 mgr tablet
2 tab x 3 hari.
Trikomoniasis
Trikomoniasis merupakan penyakit infeksi
yang disebabkan oleh parasit ber Flagela Trikomonas vaginalis. Gejala klinis
antara lain: 10-50 % asimtomatik; duh tubuh vagina berbau, dapat disertai gatal
pada vagina; kadang-kadang terdapat rasa tidak enak di perut bagian bawah.
Sedangkan gejala lain antara lain: duh tubuh vagina dengan konsistensi
bermacam-macam dari sedikit banyak dan ecer bentuk kuning kehijauan berbusa
dapat terjadi pada 10–30 % wanita; vuivitis dan vaginitis; gambaran serviks
strobery dapat ditemukan pada 2 % pasien; pada 5–15 % tidak ditemukan kelainan
pada pemeriksaan. Adapun pemeriksaan penunjang dengan cara duh tubuh vagina
dari forniks posterior dan dilakukan pemeriksaan sediaan basah dengan larutan
NaCl fisiologis. Terdapat Tricomonas Vaginalis dengan pergerakan flagella yang
khas. Penatalaksanaan dengan pemberian Metonidazole 2 gram oral dosis tunggal
atau Metronidazole 2 x 0,5 mg oral selama 7 hari.
Vaginosis
bacterial
Vaginosis bacterial adalah sindrom
klinis yang disebabkan oleh pergantian lactobacillus sp penghasil H2O2
yang normal di dalam vagina dengan sekelompok bakteri aerob. Gejala
klinis antara lain: duh tubuh vagina putih homogen, melekat pada dinding vagina
dan vestibulum; pH cairan vagina > 4,5; terciumnya bau amis seperti ikan
pada duh tubuh vagina yang diolesi dengan larutan KOH 10 %. Pemeriksaan
penunjang dengan sediaan apus dengan pewarnaan gram ditemukam clue cell. Penatalaksanaan
Non medikamentosa dengan cara: pasien dianjurkan untuk menghindari vaginal
douching atau bahan antiseptic; konseling. Sedangkan penatalaksanaan
Medikamentosa dengan pemberian obat pilihan yaitu Metronidazole 2 x 500 mg /
hari selama 5–7 hari; Metronidazole 2 gram peroral dosis tunggal; pemberian
obat alternatif yaitu Klindamicin 2x 300 mg / hari peroral selama 7 hari.
Infeksi
genital non spesifik
Infeksi genital non spesifik adalah infeksi
saluran genital yang disebabkan oleh penyebab nonspesifik. Istilah ini meliputi
berbagai keadaan yaitu uretritis non spesifik, uretritis non gonore proktitis
non spesifik dan infeksi spesifik pada wanita. Keluhan pada wanita berupa duh tubuh
vagina; perdarahan antar menstruasi; perdarahan pasca koitus; disuria bila
mengenai uretra; asimptomatik. Gejalanya duh tubuh endoserviks mukopurulent;
ektopia serviks disertai edema serviks rapuh, mudah berdarah. Pemeriksaan
penunjang dari duh tubuh genetalia. Penatalaksanaan dengan pemberian
Doksisiklin 2 x 100 mg / hr selama 7 hari; Terasiklin 4 x 500 mg / hr selama 7
hari; Eratromicin 4 x 500 mg / hr selama 7 hari.
Diagnosis
Lekhorea
Diagnosa sebab keputihan dapat
dicari dengan cara sebagai berikut:
- Anamnase.
- Kedaaan umum.
- Pemeriksaan dalam.
- Pemeriksaan mikrobiologis dan bakteriologis, meliputi: cairan seperti susu biasanya berasal dari vagina; cairan yang liat muko purulen berasal dari servik; cairan yang purulen biasanya disebabkan gonococcus; cairan yang membuih oleh trichomonas; zat seperti keju oleh monilia biasanya gatal; cairan yang jernih terdapat pada asthenia; flour bercampur darah terdapat pada endometritis senilis.
Penatalaksaan
Lekhorea
Penatalaksanaan leukorea atau keputihan
tergantung dari penyebab infeksi seperti jamur, bakteri atau parasit. Umumnya
diberikan obat-obatan untuk mengatasi keluhan dan menghentikan proses infeksi
sesuai dengan penyebabnya. Obat-obatan yang digunakan dalam mengatasi keputihan
biasanya berasal dari golongan flukonazol untuk mengatasi infeksi
candida dan golongan metronidazol untuk mengatasi infeksi bakteri dan
parasit.
Pencegahan
Leukhorea
Leukorea dapat dicegah dengan cara
sebagai berikut:
- Menjaga alat kelamin tetap bersih dan kering.
- Menghindari pakaian ketat.
- Seing mengganti pembalut saat datang haid.
- Menghindari douche (mencuci/membilas) vagina dengan larutan antiseptik.
- Mencuci alat kelamin bagian luar dengan air bersih.
Referensi
Idhawati, C. 2011. Asuhan Kebidanan
Gangguan Reproduksi Pada Ny. K Dengan Leukore Candidiasis Vulvovaginalis Di
Ruang KIA Puskesmas Sawit I. Akbid Mamba’ul Ulum Surakarta.
Indah Arthanasia. 2011. Perawatan Gangguan Bermacam-macam Keputihan Pada Organ Reproduksi Wanita.
Manuaba, 2001. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan. Jakarta: EGC
Manuaba, IBG. 2008. Gawat Darurat Obstetric-Ginekologi Dan Obstetric-Ginekologi Sosial Untuk Profesi Bidan. Jakarta: EGC. Hlm: 296-299.
Mansjoer, A. 2001. Kapita Selekta Kedokteran Jilid I Edisi ketiga. Jakarta : Media Aesculapius.
Misni. 2011. Asuhan Kebidanan Gangguan Reproduksi Pada Ny. S Dengan Leukore Di Puskesmas Banyudono. Akbid Mamba’ul Ulum Surakarta.
Prawirohardjo, S. 2008. Ilmu Kandungan. Jakarata: Yayasan Bina Pustaka.
Prayetni, 2001. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Dengan Gangguan Reproduksi. Jakarta: Pusdiknas Depkes RI.
Thomas Rabe. 2002. Alih bahasa dr Ida Bagus Gde Manuaba, SPOG. Ilmu Kandungan.Jakarta : Hipokrates
Yatim, F, 2005. Penyakit Kandungan. Jakarta: Pustaka Populer Obor.
Indah Arthanasia. 2011. Perawatan Gangguan Bermacam-macam Keputihan Pada Organ Reproduksi Wanita.
Manuaba, 2001. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan. Jakarta: EGC
Manuaba, IBG. 2008. Gawat Darurat Obstetric-Ginekologi Dan Obstetric-Ginekologi Sosial Untuk Profesi Bidan. Jakarta: EGC. Hlm: 296-299.
Mansjoer, A. 2001. Kapita Selekta Kedokteran Jilid I Edisi ketiga. Jakarta : Media Aesculapius.
Misni. 2011. Asuhan Kebidanan Gangguan Reproduksi Pada Ny. S Dengan Leukore Di Puskesmas Banyudono. Akbid Mamba’ul Ulum Surakarta.
Prawirohardjo, S. 2008. Ilmu Kandungan. Jakarata: Yayasan Bina Pustaka.
Prayetni, 2001. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Dengan Gangguan Reproduksi. Jakarta: Pusdiknas Depkes RI.
Thomas Rabe. 2002. Alih bahasa dr Ida Bagus Gde Manuaba, SPOG. Ilmu Kandungan.Jakarta : Hipokrates
Yatim, F, 2005. Penyakit Kandungan. Jakarta: Pustaka Populer Obor.
Posting Komentar