
Nidasi/implantasi merupakan peristiwa masuknya
atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam endometrium. Blastula dilindungi oleh
simpai yang disebut trofoblas, yang mampu menghancurkan dan mencairkan
jaringan. Ketika blastula mencapai rongga rahim, jaringan endometrium dalam keadaan
sekresi. Jaringan endometrium ini banyak mengandung sel-sel desidua.
Blastula dengan bagian yang berisi massa sel
dalam (inner-cell mass) akan masuk ke dalam desidua, menyebabkan luka
kecil yang kemudian sembuh dan menutup lagi. Pada saat nidasi terkadang terjadi
sedikit perdarahan akibat luka desidua (tanda Hartman). Nidasi terjadi
pada dinding depan atau belakang rahim (korpus) dekat fundus uteri.
Apabila nidasi telah terjadi, maka dimulailah
diferensiasi sel-sel blastula. Sel-sel yang lebih kecil, terletak dekat ruang exocoeloma
membentuk entederm dan yolk salc. Sedangkan sel-sel yang lebih besar
menjadi entoderm dan membentuk ruang amnion. Sehingga terbentuk lempeng
embrional (embryonal-plate) diantara ruang amnion dengan yolk salc.
Villi koriales yang berhubungan dengan desidua
basalis tumbuh bercabang disebut chorion frondosum, sedangkan yang
berhubungan dengan desidua kapsularis kurang mendapat makanan sehingga
menghilang disebut chorion leave. Dalam peringkat nidasi trofoblas
dihasilkan hormon human chorionic gonadotropin (HCG).
Referensi
Depkes RI. 1993. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Dalam Konteks Keluarga. Cetakan Ke III. Jakarta.
Kusmiyati, Y. 2010. Perawatan Ibu Hamil. Cetakan ke VI. Yogyakarta: Fitramaya.
Mochtar, R. 1998. Sinopsis Obstetri: Obstetri Fisiologi-Obstetri Patologi. Edisi 2. Jakarta: EGC
Neil, W.R. 2001. Panduan Lengkap Perawatan Kehamilan. Jakarta: Dian Rakyat.
Pro health. 2008. Konsep Kehamilan. forbetterhealth.wordpress.com/2008/12/18/konsep-kehamilan/ unduh 17 Maret 2011 11.00 AM
Salmah, dkk. 2006. Asuhan Kebidanan Antenatal. Jakarta: EGC.
Sulistyawati, A. 2009. Asuhan Kebidanan Pada Masa Kehamilan. Jakarta: Salemba Medika
Posting Komentar