Ovum
atau sel telur adalah suatu sel terbesar dalam tubuh manusia. Ukuran ovum
sekitar 0,2 mm dan tertutup dalam folikel telur dari indung telur. Ovum
dilingkari oleh zona pellusida dan dilapisi oleh korona radiata.
Jumlah oogonium pada wanita
berdasarkan umur adalah sebagai berikut:
- Bayi baru lahir: 750.000
- Umur 6-15 tahun: 439.000
- Umur 16-25 tahun: 159.000
- Umur 26-35 tahun: 59.000
- Umur 35-45 tahun: 34.000
- Masa menopause: semua hilang
Oogenesis
Pertumbuhan
ovum (oogenesis) dimulai dengan oogonia, oosit primer (primary oocyte), primary
ovarian follicle, liquar folliculi, pematangan pertama ovum dan
pematangan kedua ovum pada sperma membuahi ovum.
Pada
masa pubertas, oosit primer mengadakan pembelahan meiosis I menghasilkan satu sel
oosit sekunder yang besar dan satu sel badan kutub pertama (polar body
primer) yang lebih kecil. Perbedaan bentuk ini disebabkan sel oosit
sekunder mengandung hampir semua sitoplasma dan kuning telur, sedangkan sel
badan kutub pertama hanya terdiri dari nucleus saja. Oosit sekunder ini
mempunyai kromosom setengah kromosom oosit primer yaitu 23 kromosom (haploid).
Pembelahan
meiosis II, oosit sekunder membelah diri menghasilkan satu sel ootid yang besar
dan satu badan kutub kedua (polar body sekunder). Ootid yang besar
tersebut mengandung hampir semua kuning telur dan sitoplasma. Pada saat yang
sama, badan kutub pertama membelah diri menjadi dua kutub. Selanjutnya ootid
tumbuh menjadi sel telur (ovum) yang mempunyai 23 kromosom (haploid).
Sedangkan ketiga badan kutub kecil hancur sehingga setiap oosit primer hanya
menghasilkan satu sel telur yang fungsional. Sel telur (ovum) yang besar itu
mengandung sumber persediaan makanan, ribosom, RNA, dan komponen – komponen
sitoplasma lain yang berperan dalam perkembangan embrio. Sel telur yang matang
diselubungi oleh membrane corona radiate dan zona pellusida.
Oogenesis
hanya berlangsung hingga seseorang usia 40 sampai 50 tahun. Setelah wanita
tidak mengalami menstruasi lagi (menopause) sel telur tidak diproduksi lagi.
Gambar.
Oogenesis
Referensi
crayonpedia.org/mw/D._Pembelahan_Meiosis_Pada_Manusia_12.1#2._Oogenesis.C2.A0
Depkes RI. 1993. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Dalam Konteks Keluarga. Cetakan Ke III. Jakarta.
Force, D. 2010. Ovum. grandmall10.wordpress.com/2010/03/20/ovum/ unduh 17 Maret 2011 09.24 AM
Kusmiyati, Y. 2010. Perawatan Ibu Hamil. Cetakan ke VI. Yogyakarta: Fitramaya.
Mochtar, R. 1998. Sinopsis Obstetri: Obstetri Fisiologi-Obstetri Patologi. Edisi 2. Jakarta: EGC
Neil, W.R. 2001. Panduan Lengkap Perawatan Kehamilan. Jakarta: Dian Rakyat.
Salmah, dkk. 2006. Asuhan Kebidanan Antenatal. Jakarta: EGC.
Sulistyawati, A. 2009. Asuhan Kebidanan Pada Masa Kehamilan. Jakarta: Salemba Medika
crayonpedia.org/mw/D._Pembelahan_Meiosis_Pada_Manusia_12.1#2._Oogenesis.C2.A0
Depkes RI. 1993. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Dalam Konteks Keluarga. Cetakan Ke III. Jakarta.
Force, D. 2010. Ovum. grandmall10.wordpress.com/2010/03/20/ovum/ unduh 17 Maret 2011 09.24 AM
Kusmiyati, Y. 2010. Perawatan Ibu Hamil. Cetakan ke VI. Yogyakarta: Fitramaya.
Mochtar, R. 1998. Sinopsis Obstetri: Obstetri Fisiologi-Obstetri Patologi. Edisi 2. Jakarta: EGC
Neil, W.R. 2001. Panduan Lengkap Perawatan Kehamilan. Jakarta: Dian Rakyat.
Salmah, dkk. 2006. Asuhan Kebidanan Antenatal. Jakarta: EGC.
Sulistyawati, A. 2009. Asuhan Kebidanan Pada Masa Kehamilan. Jakarta: Salemba Medika
Posting Komentar