
Sirkulasi darah janin dalam rahim tidak sama
dengan sirkulasi darah pada bayi dan anak. Dalam rahim, paru-paru tidak
berfungsi sebagai alat pernafasan, pertukaran gas dilakukan oleh plasenta.
Pembentukan pembuluh darah dan sel darah dimulai minggu ke tiga dan bertujuan
menyuplai embrio dengan oksigen dan nutrien dari ibu.
Darah mengalir dari plasenta ke janin melalui vena
umbilikalis yang terdapat dalam tali pusat. Jumlah darah yang mengalir melalui tali
pusat sekitar 125 ml/kg/Bb per menit atau sekitar 500 ml per menit.
Melalui vena umbilikalis dan duktus venosus, darah
mengalir ke dalam vena cafa inferior, bercampur darah yang kembali dari bagian
bawah tubuh, masuk atrium kanan di mana aliran darah dari vena cafa inferior
lewat melalui foramen ovale ke atrium kiri, kemudian ke ventrikel kiri melalui
arkus aorta, darah dialirkan ke seluruh tubuh.
Darah yang mengandung karbondioksida dari tubuh
bagian atas, memasuki ventrikel kanan melalui vena cafa superior.
Kemudian melalui arteri pulmonalis besar meninggalkan ventrikel kanan menuju
aorta melewati duktus arteriosus. Darah ini kembali ke plasenta melaui
aorta, arteri iliaka interna dan arteri umbilikalis untuk mengadakan pertukaran
gas selanjutnya.
Foramen ovale dan duktus arteriosus berfungsi
sebagai saluran/jalan pintas yang memungkinkan sebagian besar dari cardiac
output yang sudah terkombinasi kembali ke plasenta tanpa melalui paru-paru.
ReferensiDepkes RI. 1993. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Dalam Konteks Keluarga. Cetakan Ke III. Jakarta.
Kusmiyati, Y. 2010. Perawatan Ibu Hamil. Cetakan ke VI. Yogyakarta: Fitramaya.
listyaning.blogspot.com/2009/02/peredaran-darah-janin.html unduh 25 maret 2011, 12:56 PM
Mochtar, R. 1998. Sinopsis Obstetri: Obstetri Fisiologi-Obstetri Patologi. Edisi 2. Jakarta: EGC
Neil, W.R. 2001. Panduan Lengkap Perawatan Kehamilan. Jakarta: Dian Rakyat.
Salmah, dkk. 2006. Asuhan Kebidanan Antenatal. Jakarta: EGC.
Sulistyawati, A. 2009. Asuhan Kebidanan Pada Masa Kehamilan. Jakarta: Salemba Medika
Posting Komentar