Keguguran adalah terhentinya kehidupan janin dalam kandungan sebelum sempat hidup di luar kandungan. Ada beberapa penyebab keguguran yang sering dialami wanita, baik penyebab dari luar maupun dari dalam tubuh wanita itu sendiri. Penyebab keguguran itu antara lain adalah:
1. Kualitas sel telur dan sperma yang
kurang baik atau tidak sempurna. Sel telur yang tidak baik bisa
disebabkan karena wanita tersebut sedang terinfeksi suatu penyakit atau
karena kekurangan gizi dalam makanannya.
Sedangkan kualitas sperma yang baik
harus memenuhi persyaratan volumenya cukup, secara mikroskopis bentuknya
sempurna (tidak terlalu kecil atau terlalu besar serta proporsional
pada bagian kepala dan ekornya), jumlah spermatozoa cukup yang dilihat
dengan bantuan mikroskop (secara mudahnya dapat dicirikan dengan sperma
tidak terlalu encer atau terlalu kental), dan gerakannya lincah (dilihat
dengan mikroskop). ika kualitas salah satu atau keduanya buruk, maka dapat menyebabkan kegagalan janin dan akhirnya tidak dapat bertahan hidup.
2. Kelainan kromosom akibat
ketidaksesuaian antara kromosom suami dengan istri, sehingga janin tidak
tumbuh sempurna baik organ luar maupun organ dalamnya.
3. Lapisan endometrium kurang subur
sehingga membuat janin kurang mendapat nutrisi makanan untuk berkembang.
Ketidaksuburan lapisan endometrium ini bisa disebabkan karena ibu hamil
kekurangan gizi, penyakit dalam rahim, atau tindakan curret yang
terlalu bersih pada keguguran sebelumnya.
4. Adanya penyakit dalam rahim seperti
kista, tumor, miom, dan kanker. Penyakit-penyakit ini dapat menghambat
perkembangan janin bahkan menekannya. Sehingga seringkali janin
mengalami keguguran, walaupun kadang justru kista ikut keluar bersama
dengan bayi saat lahir.
5. Rahim ibu hamil tidak kuat menahan
janin, sehingga untuk mengatasinya ibu hamil harus bed rest atau selalu
istirahat di tempat tidur. Namun kadang ini pun tidak berhasil, karena
rahim yang terlalu lemah jika digunakan beraktifitas sedikit saja tidak
sanggup menahan janin.
6. Adanya infeksi kuman seperti TORCH
(Toxoplasma, Rubella, CMV, dan Herpes), HIV, Sipilis, hepatitis, dan
sebagainya. Infeksi ini dapat menyebabkan gangguan kehamilan seperti
kegagalan janin terbentuk sempurna. Sehingga sering ditemukan bayi
dengan kepala tanpa batok, perut yang terbuka, hidrosefalus, dan
sebagainya.
7. Riwayat kesehatan ibu hamil yang
terganggu, misalnya ibu hamil mengidap penyakit hipertensi atau tekanan
darah tinggi, sakit ginjal, gangguan jantung, dan sebagainya.
8. Ibu hamil mengalami trauma seperti terjatuh, terpukul, dan sebagainya yang langsung mengenai kandungannya.
9. Pola hidup wanita hamil yang buruk
seperti merokok, minum minuman beralkohol, mengkonsumsi narkoba, terlalu
keras bekerja saat hamil, dan sebagainya.
Dengan mengetahui penyebab keguguran di
atas, hendaknya setiap ibu hamil memperhatikan hal-hal yang dapat
menyebabkan gangguan kehamilan dan membahayakan kandungannya.
Posting Komentar